Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 09:14:59【Kabar Kuliner】889 orang sudah membaca
PerkenalanPelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banjar Dr H Nooripansyah di Martapura, beberapa waktu l

Berdasarkan informasi yang kami dapat dari uji laboratorium sementara terindikasi positif dari nasi kuning dan sayur
Banjar, Kalsel (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banjar, Kalimantan Selatan Dr H Nooripansyah mengangakan berdasarkan hasil uji laboratorium sementara keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kabupaten Banjar terindikasi positif dari nasi kuning dan sayur.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat dari uji laboratorium sementara terindikasi positif dari nasi kuning dan sayur, sedang yang lainnya seperti ayam ngak terbaca," kata Nooripansyah di Martapura, Kabupaten Banjar, Jumat.
Dia mengangakan indikasi ini masih bersifat awal dan tim sedang melakukan tindak lanjut ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Baca juga: Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
"Kami bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan segera melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan guna tindak lanjut dari kasus keracunan para siswa setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis," ucapnya.
Nooripansyah mengangakan tim provinsi turun langsung untuk melakukan pemeriksaan ke dapur-dapur SPPG untuk memastikan makanan yang disajikan tetap higienis dan aman, karena kegiatan MBG ini masih berlanjut.
Baca juga: Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
"Kami memastikan dan terus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan puluhan siswa ini dan mencegah kejadian serupa terulang,” katanya.
Sementara itu, Komandan Kodim 1006/Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya mengangakan jumlah siswa yang dilarikan ke RS Ratu Zalecha Martapura mencapai puluhan orang.
Baca juga: Kementerian PU mempercepat 3 dapur MBG di Jambi, Kebumen, dan Banjar
"Jumlah korban yang dilarikan ke RS Ratu Zalecha pada Kamis sore, sekitar pukul 19:30 WITA mencapai 63 orang namun jumlahnya diperkirakan bertambah karena ada kemungkinan korban lain dibawa ke rumah sakit," ujar Dandim.
Menurut Dandim, dari 63 orang yang sempat dirawat dan mendapatkan penanganan medis, sebanyak 22 orang diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, lima orang dirujuk dan sisanya masih dirawat.
Baca juga: Polda Kalsel perketat food security dan skrining penerima manfaat MBG
Disebutkan dia, siswa yang dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di ruang IGD mengalami sakit perut hingga ada yang muntah-muntah, sebagian dalam kondisi lemas sehingga diperlukan perawatan medis.
Dandim menegaskan puluhan siswa yang dilarikan ke rumah sakit itu berasal dari sejumlah sekolah yakni MI, MTs dan SMA IT Assalam di Kelurahan Pesayangan Martapura dan dua sekolah di Desa Tungkaran.
Baca juga: Belasan pesantren di Kota Banjarbaru Kalsel terima program MBG
Suka(39)
Artikel Terkait
- Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia
- Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
Resep Populer
Rekomendasi

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025

Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan